Assalaamu’alaikum
warohmatullaah wabarokaatuh..
Di
keheningannya, rasa itu tercipta.
Terjalin
dalam fitrahnya.
Berpadu
di tasbih cinta.
Mengukir
nama pada bait-bait do’a.
Di
keheningannya, cinta ternyata lebih terang.
Dan
di keheningannya pula, cinta hadir dengan jawabannya.
Bahwa jodoh mu adalah cerminan diri mu.
Maka,
fokuslah pada apa yang ada pada diri mu.
Hal
yang terindah dalam cinta adalah saat kau mengenal dia.
Dan
diri mu diam dalam rasanya.
Menjaga
cinta, untuk tetap pada fitrahnya.
Dan
menjadikan ridho Allah tujuan utama.
Datangilah
dia dalam perbaikan diri..
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Pagi ini aku akan mencoba membahas
tema berdasarkan puisi yang ku tulis di atas. Tema yang ingin ku angkat yaitu
tentang “JODOH”. Hehe semoga tidak
menimbulkan kegalauan bagi yang membacanya. Namun jika nantinya ada kegalauan
sehabis membaca, moga akan memotivasi diri untuk selalu dalam perbaikan diri.
Insyaallah :)
Baiklah, sebelum aku membahas
tentang jodoh, mula-mula aku akan membahas "Menata hati, Membangun Cinta Karena Allah". Setiap kita pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.
benar apa benar :D tapi nampaknya pola pikir dari jatuh cinta harus di ubah
deh. Kali ini timbul pertanyaan, maksudnya di ubah gimana ? di ubah gini ni, yang
tadinya kita selalu mengatakan jatuh cinta di ubah menjadi kata bangun cinta. Menurut
salah satu satu penulis favorit ku yaitu ustadz Salim A Fillah “jika kita
menghijrahkan cinta, dari kata benda menjadi kaya kerja, maka tersusunlah
sebuah kalimat peradaban dalam pargraf sejarah. Jika kita menghijrahkan cinta,
dari jatuh cinta menuju bangun cinta, maka cinta menjadi sebuah istana, tinggi
menggapai syurga”.
Betapa besar kan pengaruh dari pola
dari jatuh cinta menjadi bangun cinta. Istilahnya gini, yang namanya jatuh
pasti sakit kan. Sebaliknya kalau yang namanya bangun, ia akan semakin kuat dan
tumbuh. Sekarang kita akan coba masuk lebih dalam lagi dalam pembahasan bangun
cinta. Saya akan coba memberikan konsep membangun cinta. Konsep awal yang harus
di bangun adalah niat. “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan
sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu
Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka
hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. (H.R Bukhari dan Muslim). Nah, telah
kita dapatkan bahwa konsep awal itu ada pada niat. Jika niat kita membangun
cinta karena Allah, maka kita akan mengaplikasikan membangun cinta itu lewat
jalan-jalan yang di ridhoi-Nya, bukan jalan yang di murkai-Nya. Jika niat kita
membangun cinta karena Allah, maka kita akan senantiasa berada dalam jalan
keta’atan, bukan jalan kemaksiatan. Jika
niat kita membangun cinta karena Allah, maka jalan cinta itu akan membawa kita pada
syurga, bukan sebaliknya. Ternyata betapa besar pengaruh niat dalam tahapan
kita membangun cinta yang di ridhoi-Nya. Mulai dari sekarang, kita ubah dari
jatuh cinta kepada membangun cinta.
Jika kita telah
mengetahui bagaimana konsep mengubah kata dari jatuh cinta menjadi bangun cinta
serta konsep awal . Maka, konsep selanjutnya yang harus kita ubah adalah pada
tataran, dan
rasa rasa itu mulai tumbuh. Tidak bisa kita pungkiri, ketika kita membahas tema tentang Jodoh,
maka kita akan bertemu pada satu titik di mana ia akan menjadi ujian. Mengapa
aku mengatakannya ujian ?. karena andai kita tidak bisa menjaga hati, maka kita
akan terbawa oleh arus dari rasa itu sendiri. Arus itu akan membawa pada jalan
yang sekarang banyak terjadi pada kalangan remaja kita.
Dan rasa itu mulai
tumbuh. Rasa itu tumbuh biasanya karena terjadinya pertemuan. Ketika pertemuan
itu terjadi, maka akan timbul suatu rasa di dalam hati. Nah rasa inilah yang
harus pandai-pandai pada setiap diri menjaganya. Bagi mereka yang takut kepada
Allah, maka mereka akan menjaga hati itu tetap pada fitrahnya, serta
menyimpannya dalam jalan ta’at, dan ia hanya akan focus pada perbaikan dirinya,
serta senantiasa berserah diri kepada Allah. Namun sebaliknya bagi mereka yang
tidak bisa menjaga hati. Maka mereka akan menempuh jalan-jalan tidak di
ridhoi-Nya.
Katakanlah kepada
orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada
wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) tampak darinya…” (Q.S An-Nuur : 30-31).
Biarkan cinta hadir dalam heningnya
dan hati tertunduk dlm fitrahnya.
Karena syurga tujuan utama bersama
..
Sebenanrnya pembahasan ini belum masuk kepada
konteks tema yaitu Jodoh, tapi yang ingin saya bahas terlebih dahulu pada
tulisan ini yaitu lebih kepada konteks manajemen hati. Karena jika manajemen
hati sudah terbentuk dengan baik.
Maka akan kita temukan jawabannya..
“…..Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula. (Q.S
An-Nuur : 26)
Afwan, atas segala kekurangan dalam penulisan ku.
Insyaallah, pembahasan tentang jodoh ini akan akan
saya lanjutkan dengan mengangkat dua kisah yang tujuannya sama-sama mulia namun
berbeda endingnya ^_^ ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar